Warung Bebas

Kamis, 31 Mei 2012

Daftar isi

Namespaces, open source and you

I have to admit - this will be kind of a rant. 8)

These days I am getting really annoyed when people are using XE2 when they are contributing to open source projects that are supposed to work also for XE or lower - no offense.

Huh, why?

Because XE2 just as every Delphi before automatically adds units to the uses clauses which are - you can see what is coming - are different from how they have been before for ages. Instead of having Forms in the uses of the typical VCL application, now we get Vcl.Forms. Or all the units that get added to a form.

So everyone not using XE2 will be unable to compile the awesome code you just wrote if you forgot to manually fix this unless he does it himself!

Maybe some clever people out there familar with IDE plugins figure out a way to restore the old way units are named when using them in a uses clause - which still works given you add the required namespaces to the project options.

Please share your thoughts. :)

Rabu, 30 Mei 2012

Contoh program Input barang pada foxpro

Sedikit cara yang saya jelaskan tentang cara-cara membuat suatu program dengan form foxpro.
Dan salah satunya seperti contoh berikut ini :

1.Pertama-tama kita buka dulu program foxpro yang sudak kita install,dengan caraklik dua kali icon foxpro pada dekstop atau klik star>foxpro>klik 2 kali,maka muncul lah tampilan seperti gambar kerikut ini:

















2. Untuk memulai membuat form ada 2 cara yaitu :
* klik file>new>pilih form>new form ATAU
* Tekan Control combinasi N ( ctrl +N ) maka,akan muncul tampilan sebagai berikut :






















3. Kemudian desain form sesuai form yang saya tampilkan berikut ini :
saya desain seperti gambar berikut ini,karena listing yang saya akan tuliskan sebentar sesuai dengan form ini.

























4. Kemudian tuliskan listing berikut ini sesuai tempatnya:
    Terlebih dahulu tuliskan listing yang menurut anda lebih mudah.
* listing untuk command keluar ;










* listing untuk form desain ;













* listing untuk command tambah ;













* listing untuk command edit ;











* listing untuk command save ;














* listing untuk command batal ;







* listing untuk command keluar ;










* listing untuk kolom gird ;








Setelah menuliskan listing berikut sesuai letaknya,silahkan jalankan programnya...
Apabila ada yang tidak jelas ataupun tidak di mengerti,silahkan coment/tuliskan saran anda untuk memperjelas atau memperbaikinya.

terimakasih,
selamat mencoba..!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Salah Satu air Terjun Terindah di dunia

 Salah satu air terjun tercantik dan terindah di dunia..
Gambar ini saya potret dengan samsung mobile Tv...



Pengertian Persediaan Barang Dalam akutansi


PERSEDIAAN BARANG

Pengertian Persediaan Barang
Istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang akan di jual.
Jenis persediaan yang ada dalam perusahaan manufaktur sbb:
1.                   Persediaan bahan baku
2.                   Persediaan bahan penolong
3.                   Supplies pabrik
4.                   Persediaan barang dalam proses
5.                   Persediaan produk selesai.

Metode Pencatatan Persediaan Barang.

a.Metode Fisik

Penggunaan metode fisik mengharuskan adanya perhitungan barang yang masih ada pada tanggal penyusunan laporan keuangan.


b.Metode buku (Perpetual)
Dalam metode buku setiap jenis persediaan di buatkan rekening sendiri sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan.

Metode Pembebanan Harga Persediaan.
1.Metode MPKP (FIFO)
2.Metode MTKP (LIFO)
3.Metode Rata-Rata Tertimbang.
Contoh: Barang A dengan data sbb:
Februari 1 Persediaan200 kg@Rp.100=Rp.20.000
Februari 9 Pembelian 300 kg@Rp.110=Rp.33.000
Februari 10 Penjualan                                                                                    400kg
Februari 15 pembelian 400kg @Rp.116=Rp46.400
Februari               18 penjualan                                                                                                     300kg
Februari24 Pembelian 100kg @Rp.126=Rp.12.600
                                                                                                                                                112.000

a.       METODE  MPKP (FIFO)
1.       Metode fisik
Perhitungan barang dalam gudang pada tanggal 28 februari 2011 sejumlah 300 kg terdiri dari:
Pembelian 24 februari  100 kg @126                  Rp.12.600
Pembelian 15 februari  200kg @116    Rp.23.200
                Jumlah                                       300  kg                      Rp.35.800
Harga pokok  penjualan =Rp.112.000 -Rp.35.800=76.200

TGL



















1
-
-
-






9









10









15









18









24










                                                                               




















CONTOH:
OBLIGASI (PERHITUNGAN BUNGA BULANAN)
Pada tgl 1 agustus 2011 di beli 10 lbr obligasi pt.baruna yang nominal perlembar sebesar rp.50.000,- dengan kurs a-pari 1. Obligasi ini berbunga 12% setahun dan dibayarkan setiap tgl 1 mei dan1 nopember. Pada saat pembelian di bayar provisi dan materai sebesar Rp.2,525. Tgl 1 desember 2012. Seluruh obligasi pt, baruna di jual dengan kurs a-pari2.
Biaya penjualan sebesar Rp. 2.025.
Perhitungan:
-          Harga perolehan obligasi:
-          Harga Kurs 101/100 x 10 lbr x rp.50.000                                                                                   = 505.000
-          Provisi & Materai                                             =      2.525
-          Harga perolehan                                                        507.525

Bunga Berjalan:
-          Tanggal bunga terakhir : 1 mei 2011
-           Tanggal pembelian        : 1agustus2011
-          Periode bunga berjalan : 3 bulan
=3/12x12%x500.000
= 15.000

Jurnal 1 agustus
Ssb-obligasi pt baruna    507.525
Pendapatan bunga            15.000
              Kas                                                                                522.525.
Perhitungan:
Periode bunga 1 mei sampai dengan 1 nopember= 6 bulan
6/12x12/100x500.000=30.000,-

Jurnal untuk tanggal 1 nopember (saat penerimaan bunga)

Kas                           Rp. 30.000
      Pendapatan bunga        Rp.30.000




Saat penjualan:
Perhitungan:
Harga jual obligasi:
Harga kurs 102/100x10lbrx50.000= 510.000
Biaya penjualan                                                                   =   2.025
                Harga Jual                                                                            507.975


Bunga berjalan 1nop s/d 1 des 2011=1bln
1/12x12%x500.000= 5.000

Laba/rugi penjualan obligasi
Harga jual                                                            =507.975
Harga perolehan       =507.525
Laba pejualan ssb                                 450

Jurnal untuk mencatat penjualan obligasi 1 des 2011
Kas                                                                                         507.975
      Ssb pt. Baruna                                             507.525
      Laba                                        450

Tagihan atau Piutang dalam Akutansi


   Di sini saya sedikit menjelaskan tentang TAGIHAN/PIUTANG dalam bahasa akutansi....semoga bisa membantu teman-teman sekalian...
TAGIHAN /PIUTANG
Penjualan barang-barang dan jasa-jasa dari perusahaan pada saat ini banyak dilakukan dengan kredit sehingga ada tenggang waktu sejak penyerahan barang atau jasa sampai saat 1 diterimanya uang.
Dalam tenggang waktu tersebut penjual mempunyai tagihan kepada pembeli.
1.KLASIFIKASI TAGIHAN:
Tagihan bisa timbul dari berbagai macam sumber, tetapi jumlah terbesar biasanya timbul dari penjualan barang atau jasa
Tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan  dapat di bagi dalam dua kelompok yaitu:
1.                   Tagihan-tagihan yang tidak di dukung dengan janji tertulis di sebut (PIUTANG)
2.                   Tagihan-tagihan yang didukung dengan janji tertulis, disebut (PIUTANG WESEL)

Piutang diklasifikasikan lagi menjadi beberapa judul sbb:
-          Piutang dagang
-          Piutang bukan dagang
-          Piutang penghasilan

PIUTANG DAGANG: Menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang-barang atau jasa-jasa yang di hasilkan perusahaan.
Dalam kegiatan perusahaan yang normal, biasanya piutang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, sehingga di kelompokkan dalam altiva lancar.
PIUTANG BUKAN DAGANG: Merupakan piutang yang timbul bukan dari penjualan barang2 atau jasa2 yang dihasilkan perusahaan. Piutang bukan dagang akan dilaporkan dalam kelompok aktiva lancar apabila akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun atau dalam siklus usaha yang normal. Apabila pelunasannya lebih dari satu tahun atau melebihi siklus usaha yang normal akan dikelompokkan dalam aktiva lain-lain.

Yang termasuk piutang bukan dagang antara lain:
1.                   1.Persekot dalam kontrak pembelian.
2.                   Klaim terhadap perusahaa pengangkutan untuk barang2 rusak atau hilang.
3.                   Tagihan terhadap langganan untuk pengembalian tempat barang (mis: botol, drum dll).

PIUTANG PENGHASILAN: Merupakan penghasilan-penghasilan yang masih akan diterima, biasanya piutang penghasilan akan diterima uangnya dalam jangka waktu yang relatif pendek, sehingga dimasukkan dalam kelompok aktiva lancar.
Misalnya:
-          Piutang pendaptan bunga
-          Piutang pendapatan sewa.

2.PENILAIAN PIUTANG
Dalam buku standar Akuntansi Keuangan disebutkan:”Piutang dinyatakan sebesar jumlah bruto tagihan dikurangi dengan jumlah yang tidak dapat diterima”

Jumlah piutang yang diharapkan akan ditagih, dihitung dengan mengurangkan jumlah yang di perkirakan akan tidak dapat ditagih kepada jumlah piutang.
Karena neraca itu disusun setiap periode maka setiap akhir tahun perlu di hitung jumlah kerugian dari piutang-piutang.
Kerugian piutang ini di bebankan pada periode yang bersangkutan sehingga dapat dihubungkan  antara kerugian dengan penjualan-penjualan yg mengakibatkan timbulnya piutang tersebut.

Pencatatan kerugian piutang di kreditkan ke rekening “Cadangan Kerugian Piutang” sehingga tidak diperlukan perubahan2 dalam buku pembantu piutang.

Apabila jelas bahwa piutang tidak dapat ditagih maka rekening cadangan kerugian piutang di DEBET dan piutangnya dihapuskan,

Pada saat ini buku pembantu piutang baru di Kredit. Penghapusan piutang baru dilakukan jika terdapat bukti2 yg jelas seperti: debiturnya bangkrut, meninggal, dll.

CADANGAN KERUGIAN PIUTANG.
Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang yang dibebankan ke periode yang bersangkutan.

Ada dua dasar yang dapat di pergunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:

1.Jumlah penjualan
Kerugian piutang dihitung atas dasar jumlah penjualan dilakukan dengan cara mengalikan prosentase tertentu dengan jumlah penjualan periode tersebut. Kerugian piutang itu timbul karena adanya penjualan kredit, oleh karena itu sebaiknya kerugian piutang juga dihitung dari penjualan kredit.
Tetapi karena pemisahan jumlah penjualan menjadi penjualan tunai dan penjualan kredit menimbulkan tambahan pekerjaan, maka untuk praktisnya prosentase kerugian piutang bisa didasarkan pada jumlah penjualan periode bersangkutan

Taksiran kerugian piutang ini di bebankan ke rekening Kerugian Piutang Dan kreditnya adalah rekening Cadangan kerugian Piutang.



2.                   Saldo Piutang
Perhitungan kerugian piutang atas dasar piutang akhir periode dapat dilakukan dengan 3 cara sbb:

a.                   Untuk  menghitung kerugian piutang, hasil perhitungan tadi di kurangi atau di tambah dengan saldo rekening Cadangan kerugian piutang

Contoh:
Pada tanggal 31 desember 2011 rekening piutang menunjukkan saldo sebesar Rp.7.500.000, dan rekening cadangan kerugian piutang menunjukkan saldo kredit sebesar Rp. 10.000,- prosentase kerugian piutang di tetapkan sebesar 1% dari saldo piutang

Perhitungan:
Prosentase kerugian piutang 1% x Rp. 7.500.000=RP. 75.000
Saldo kredit rek.cadangan kerugian piutang        = Rp. 10.000
Jumlah kerugian piutang                                          = Rp. 65.000

Jurnal yang dibuat pada tanggal 31 des 2011
Kerugian piutang                                                              Rp. 65.000
                Cadangan Kerugian Piutang                                         Rp. 65.000

Metode ini berusaha untuk menghubungkan cadangan kerugian piutang dengan saldo piutang yang ada. Sehingga dapat  menunjukkan jumlah piutang yang diharapkan dapat ditagih yaitu sebesar Rp. 7.500.000 – Rp. 75.000 = Rp. 7.425.000,---

b.                  Metode Analisa Umur Piutang
Dimana piutang masing-masing langganan di bagi dalam dua kelompok, yaitu “Belum Menunggak dan Menunggak

Piutang yang menunggak dipisah-pisahkan dalam kelompok berdasar lam waktu menunggaknya. Selanjutnya dari masing-masing jumlah tunggakan yang didasarkan pada lamanya waktu tunggakan ditetapkan prosentase kerugian piutangnya. Jumlah kerugian piutang dengan cara ini mempertimbangkan saldo rekening cadangan kerugian piutang merupakan jumlah kerugian piutang.


CONTOH:
Pada tanggal 31 desember 2011 saldo rekening piutang PT. AKBA menunjukkan jumlah Rp. 7.500.000 yang dapat diperinci  berdasarkan umurnya nampak sbb (dalam ribuan rupiah)





Nama
Jumlah
Tidak Menunggak
MENUNGGAK

1-30 HARI

31-61 HARI

61-90 HARI

91-180
HARI
181-365 HARI
>1TH


Alex
270
250
20
-
-
-
-
-
Basri
500
500
-
-
-
-
-
-
indah
320
250
30
40
-
-
-
-
jay
1.410
1.300
-
110
-
-
-
-
muli
1.200
1.200
-
-
-
-
-
-
alaska
180
-
-
-
-
-
-
180
mulan
600
400
-
-
-
200
-
-
Mall
400
400
-
-
-
-
-
-
Ina
1.000
800
-
100
100
-
-
-
Tasrif
350
100
250
-
-
-
-
-
Mann
250
-
-
-
-
-
-250
-
UD,SAR
320
200
-
-
-
120
-
-
TK.MAL
50
-
-
-
50
-
-
-
polik
650
600
50
-
-
-
-
-
Jumlah
7.500
6.000
350
250
150
320
250
180

                                                                                                                                              







Kelompok Umur
Jumlah
Prosentase kerugian piutang
Taksiran kerugian piutang
Belum menunggak
6.000.000
0,50
30.000
Menunggak 1-30 hari
350.000
1.00
3.500
Menunggak 31-61hari
250.000
2.00
5.000
Menunggak 61-90hari
150.000
5.00
7.500
Menunggak 91-180hari
320.000
10.00
32.000
Menunggak 180-365 hari
250.000
30.00
75.000
Menunggak > 1 th
180.000
50.00
90.000
Jumlah
7.500.000

243.000






Jadi kerugian piutang sebesar
Rp. 243.000 – Rp. 10.000 = Rp. 233.000,---




Jurnal
   Kerugian piutang                           Rp.233.000
                Cadangan Kerugian piutang         Rp. 233.000


METODE FIFO (FIRST IN FIRST OUT)
METODE LIFO  (LEST IN FIRST OUT)
METODE Rata-Rata
 

Indah Hidup Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger